Minggu, 31 Agustus 2014

PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN

1. Peralatan Pemadam Api
Modul ini merupakan modul ketiga dalam Program Diklat Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran yang isinya membahas tentang peralatan pemadam api.

a. Tujuan Pembelajaran
Setelah anda mempelajari modul ini diharapkan dapat menunjukkan kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
1. Menggunakan dan merawat peralatan pemadam kebakaran yang dapat bergerak.
2. Menggunakan dan merawat peralatan pemadam kebakaran yang dapat dijinjing.
3.   Menggunakan dan merawat peralatan sistem pemadam api tetap.

b. Uraian materi
(1). Peralatan Pemadam Kebakaran Yang Dapat Bergerak
Seperti telah diketahui, bahan pemadam api dapat ditempatkan dalam tabung berbagai ukuran, sehingga sewaktu diperlukan mudah digunakan. Tabung pemadam disebut portable bila berat tabung dan isinya tidak lebih dai 16 kg, sedangkan tabung yang lebih besar, berat seluruhnya tidak lebih dari 30 kg. Bila beratnya lebih dari 30 kg biasanya tabung dipasang pada tempat yang mempunyai roda. Pabrik pembuatan alat-alat pemadam kebakaran diharuskan memasang label hasil produksinya. Hal ini diwajibkan agar tidak terjadi kekeliruan pada waktu menggunakan, sebab kekeliruan pemakaian alat dapat menimbulkan akibat fatal. Sebaiknya, konsumen/pemakai alat pemadam api, instansi pemerintah, swasta, pabrik- pabrik, kapal-kapal dan sebagainya, harus mewajibkan setiap karyawannya mengetahui dengan tepat fungsi dari tabung-tabung pemadam dan bagaimana cara memakainya. Dengan demikian diharapkan dapat diambil tindakan yang tepat pada awal kejadian kebakaran. Keterangan-keterangan yang harus dicantumkan pada label portable adalah :
(a). Jenis bahan-bahan pemadam yang disikan di dalamnya.
(b). Kelas-kelas yang dapat dipadamkan.

(2). Peralatan Pemadam Api Yang Dapat Dijinjing (Apar)
Peralatan Pemadam Api Yang Dapat Dijinjing adalah  peralatan pemadam api yang berukuran kecil, yang dapat dibawa dan digunakan oleh satu orang. Peralatan  ini juga sering disebut Alat Pemadam  Api  Ringan (APAR). Alat ini beratnya berkisar antara  0,5 - 16 Kg. Keunggulan  dari alat ini yaitu ringan dan dapat dibawa  dan dioperasikan oleh satu orang. Sedangkan kelemahannya yaitu tidak dapat memadamkan api yang berukuran besar. Jenis-Jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR) antara lain :
(a). Chemical foam jenis balik (tanpa kran atau seal)
(b). Chemical foam jenis kran atau seal
(c). Dry powder jenis Yamato
(d). Bromo Chloroh6ydiFluoro methane (BCF)
(e). Carbon Tetra Chloride (CTC)
(f). Carbon Dioxide (CO2)

(3). Konstruksi Umum Dan Prinsip-Prinsip/Cara Menggunakan Peralatan Pemadam Kebakaran
(a). Chemical Foam Jenis Balik Tanpa Kran atau Seal
Keterangan : 1. Tutup 2. Saringan 3. Timah 4. Cairan Agambar 5. Selang 6. Cairan B 7.  Pemamcar
Gambar : Chemical Foam Jenis Balik Tanpa Kran atau Seal
Cara/langkah-langkah penggunaan alat ini sbb :
1) Turunkan tabung dari tempatnya.
2) Bawa ke tempat kebakaran (posisi alat tegak)
3) Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya (bila ada)
4) Balik tabung tersebut sambil mengarahkan nozzle ke api
5) Semprotkan busa ke dinding tempat minyak terbakar.
Perhatian :
• Daya semprot 6 meter
• Busa diarahkan ke dinding tempat minyak terbakar
• Alat ini tidak boleh  digunakan  utk  kebakaran listrik.

(b). Chemical Foam Jenis Kran atau Seal
Keterangan
1. Tutup Pengaman
2. Pemecah Sel timah
3. Seal Timah
4. Saringan gambar
5. Cairan A
6. Cairan B
7. Selang
8. Pemancar

Cara/langkah-langkah penggunaan alat ini sbb :
(1). Turunkan tabung dari tempatnya.
(2). Bawa ke tempat kebakaran
(3). Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya
(4). Putuskan sealnya (untuk jenis seal) atau buka penuh kerannya (untuk jenis keran)
(5). Pegang nozzle ke arah api
(6). Angkat tabung tersebut mendatar atau balik (tergantung kondisi kebakaran
(7). Semprotkan busa ke arah dinding tempat minyak terbakar.


Cara/langkah-langkah penggunaan alat ini sbb :
(1). Turunkan tabung dari tempatnya.
(2). Bawa ke tempat kebakaran.
(3). Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya
(4). Putuskan lead seal (loces)
(5). Cabut split pen (pen penahan)
(6). Pegang nozzle dengan tangan kiri ke arah atas
(7). Tekan  katup dengan tangan kanan (tujuannya untuk  mencoba, apakah alatnya berisi atau tidak)
(8). Semprotkan   bubuk   ke  daerah   kebakaran   dengan   cara mengibaskan nozzle sebaik mungkin (tangan kanan  mengangkat tabung  sambil  menekan  tutupnya,  sedangkan  tangan  kiri memegang nozzle dan mengibaskannya ke arah api).

Cara/langkah-langkah penggunaan alat ini sbb : Turunkan tabung dari tempatnya.
1) Bawa ke tempat kebakaran
2) Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya
3) Cabut pen pen penahan katup
4) Pegang nozzle dengan tangan kiri ke arah atas
5) Tekan  katup dengan tangan kanan (tujuannya untuk  mencoba, apakah alatnya berisi atau tidak)
6) Semprotkan ke sumber api dari arah datangnya angin sehingga api padam.
Catatan :
• Bila perlu, kibaskan nozzle jika daerah kebakaran luas ; dan segera jauhi asapnya,  karena  asapnya beracun (mengandung gas chloor).
• Benda-benda logam yang disemprot dengan gas BCF, sebaiknya dibersihkan, agar tidak berkarat.
(e). Carbon Tetra Chloride (CTC)
Cara/langkah-langkah penggunaan alat ini sbb :
1) Turunkan tabung dari tempatnya.
2) Bawa ke tempat kebakaran.
3) Putuskan seal timah (loces).
4) Putar Handle pompa 1/4 putaran ke kiri.
5) Pompa dan arahkan ke sumber api dari arah datangnya angin.
Catatan :
• Asapnya sangat beracun.
• Asap tersebut menyelimuti bagian yang terbakar, lebih baik bila digunakan di daerah yang tertutup.
• Cairannya mengandung zat korosif/mudah karat.
• Saat ini sudah dilarang ; karena beracun.

(f). Cabon Dioxide (CO2) Cara/langkah-langkah penggunaan alat ini sbb :
1) Turunkan tabung dari tempatnya.
2) Bawa ke tempat kebakaran.
3) Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya.
4) Putuskan lead seal (loces)
5) Pegang nozzle dengan tangan kiri ke arah atas
6) Tekan  katup dengan tangan kanan (tujuannya untuk  mencoba, apakah alatnya berisi atau tidak)
7) Semprotkan nozzle ke arah api dan usahakan menutup  seluruh daerah kebakaran.
Perhatian :
• Nozzle harus dipegang pada kayunya.
• Baik untuk kebakaran listrik,kertas,minyak,dll.
(g). Air Bertekanan
Keterangan : 1. Tutup Pengaman 2. Plunyer pemecah seal 3. Safety valve 4. Gas cartridge 5. Batas isian air 6. Saluran keluar air 7. Saringan 8. Air 9. Selang 10. Pemamcar

Cara/langkah-langkah penggunaan alat ini sbb :
1) Turunkan tabung dari tempatnya.
2) Bawa ke tempat kebakaran
3) Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya
4) Putuskan lead seal (loces)
5) Cabut split pen (pen penahan)
6) Pegang nozzle dengan tangan kiri ke arah atas
7) Tekan  katup dengan tangan kanan (tujuannya untuk  mencoba, apakah alatnya berisi atau tidak)
8) Semprotkan  air  ke daerah kebakaran khususnya  di  pangkal api.
a. Busa (foam) : 1) Busa kimia (Chemical foam)
 2) Busa mekanik (Mechanical foam)
b. Gas : CO2 (Carbon Dioxide/Gas Asam Arang)

 Rangkuman

1. Peralatan pemadam kebakaran dibagi menjadi 3 macam yaitu : peralatan pemadam kebakaran yang dapat bergerak, jinjing dan sistem pemadam api tetap.
2. Jenis pemadam kebakaran jinjing (portable) yang terdapat di kapal pada umumnya adalah pemadam api yang menggunakan media bahan-bahan padat, cair, busa dan gas.
d. Tugas
Setelah anda membaca dan memahami jenis-jenis peralatan pemadam kebakaran cobalah kerjakan tugas-tugas di bawah ini. Dengan demikian anda akan dapat memahami jenis-jenis APAR, konstruksi dan cara menggunakan setiap peralatan pemadam kebakaran tersebut lebih jauh.

1. Ambil 4 buah tabung pemadam kebakaran yang dapat dijinjing, terdiri dari bahan padat, cair, busa dan gas. Selanjutnya identifikasi spesifikasi masing-masing alat tersebut.
2. Sebutkan nama-nama bagian masing-masing alat pemadam kebakaran tersebut!
3. Sebutkan cara penggunaan dari masing-masing alat pemadam kebakaran tersebut !
Untuk memeriksa hasil latihan anda bagian ini tidak disediakan kunci jawaban. Oleh karena itu hasil latihan anda sebaiknya anda bandingkan dengan hasil latihan siswa/kelompok lain. Diskusikanlah dalam kelompok untuk hal-hal yang berbeda dalam hasil latihan itu. Dalam mengkaji hasil latihan itu anda sebaiknya selalu melihat prinsip-prinsip teori api yang diuraikan sebelumnya. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat di atasi dalam diskusi kelompok, bawalah persoalan tersebut ke dalam pertemuan tutorial. Yakinlah dalam pertemuan tersebut anda akan dapat memecahkan persoalan itu.
Untuk selanjutnya kita bisa menyimak rangkuman prinsip-prinsip teori api agar anda lebih mudah menangkap maknanya dan menerapkannya di dalam keadaan nyata di dunia kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar